MS Kota Subulussalam Gelar Sholat Dzuhur Berjamaah dan Ceramah di Puasa ke-20 Ramadhan
Subulussalam, 20 Maret 2025
Dalam rangka meningkatkan ibadah dan memperdalam nilai-nilai keislaman di bulan suci Ramadhan, Mahkamah Syar’iyah Kota Subulussalam menggelar kegiatan sholat Dzuhur berjamaah yang dilanjutkan dengan ceramah agama pada hari ke-20 Ramadhan.
Ceramah agama pada kesempatan kali ini disampaikan oleh Sdri. Elsa Haflani, dengan muadzin Zulkifli. Dalam tausiyahnya, beliau mengangkat tema “Obat Hati”, yang merupakan refleksi penting bagi setiap Muslim dalam menjaga ketenangan jiwa dan memperkuat keimanan.
Dalam ceramahnya, beliau menjelaskan bahwa terdapat lima amalan utama yang dapat menjadi obat bagi hati, yaitu:
- Membaca Al-Qur’an dan memahami maknanya – Al-Qur’an bukan hanya sebagai bacaan, tetapi juga sebagai petunjuk hidup. Dengan membaca dan memahami maknanya, hati akan menjadi lebih tenang, karena setiap ayat dalam Al-Qur’an mengandung hikmah dan ketentuan yang menyejukkan jiwa.
- Sholat malam (tahajjud) – Sholat tahajjud memiliki keutamaan yang luar biasa dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Waktu sepertiga malam terakhir adalah saat yang penuh berkah, di mana doa-doa dikabulkan, dan hati menjadi lebih tentram.
- Berkumpul dengan orang-orang sholeh – Lingkungan memiliki pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Berada di tengah orang-orang sholeh dapat menuntun kita kepada kebaikan, menjaga hati tetap bersih, serta memberikan motivasi untuk terus berbuat amal saleh.
- Memperbanyak puasa, termasuk puasa sunnah – Selain menunaikan puasa wajib di bulan Ramadhan, puasa sunnah seperti Senin-Kamis dan puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah) dapat menambah ketakwaan serta menyucikan jiwa. Puasa melatih kesabaran dan pengendalian diri, yang pada akhirnya membawa ketenangan hati.
- Berzikir sebelum tidur – Mengingat Allah sebelum tidur dengan berzikir dapat menenangkan jiwa dan menghindarkan dari kecemasan. Zikir sebelum tidur juga menjadi bentuk penyerahan diri kepada Allah SWT, mengharapkan perlindungan serta keberkahan dalam setiap waktu.
Sebagai penutup ceramahnya, beliau mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan Ramadhan sebagai momentum memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan menata hati agar selalu dalam keadaan yang baik dan penuh ketenangan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh jamaah dalam menjalani sisa bulan Ramadhan dengan lebih khusyuk serta membawa dampak positif bagi kehidupan sehari-hari. (d)